Pendidikan karakter berkembang pada abad ke-18 untuk dapat menciptakan pendidikan yang diselaraskan dengan prinsip keagamaan, pendidikan formal dan nilai-nilai teologis yang dikombinasikan akan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan beradab.

Pendidikan karakter adalah upaya secara sadar seseorang untuk mendidik orang lain dengan menginternalisasi nilai-nilai karakter sebagai elemen pencerahan bagi mereka. Pendidikan karakter membantu upaya kolektif untuk dapat membantu seseorang dalam memahami, peduli dan bertindak sebagai landasan etis, mendorong sesame untuk menampilkan perilaku baik seperti jujur, bertanggung jawab dan menghormati orang lain.

Tujuan Pendidikan Karakter Dengan pendidikan karakter meningkatkannya mutu penyelenggaraan dari hasil pendidikan yang berkualitas, adanya pendidikan karakter yang ditujukan untuk menciptakan sumber daya manusia memiliki karakter mulia, kompeten dan bermoral dengan membekali peserta didik dengan kecerdasan emosi. Serta membentuk karakter anak bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak dan toleransi dengan adanya perbedaan.

Unsur Pendidikan Karakter • Mengetahui kebaikan (knowing the good) • Mencintai kebaikan (desiring the good) • Melakukan kebaikan (doing the good)

5 nilai dalam Pendidikan Karakter • Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa • Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan diri sendiri • Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan sesama manusia • Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan lingkungan • Nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan kebangsaan