Sukabumi, dengan pesona alam yang membentang dari Gunung Gede hingga Pantai Ujung Genteng, kini tak hanya menjadi destinasi wisata alam, tapi juga mulai dikenal sebagai wilayah pendidikan digital yang berkembang pesat di Jawa Barat. Sekolah-sekolah dari pedalaman hingga pesisir mulai menerapkan sistem ujian online, penggunaan LMS (Learning Management System), dan CBT (Computer Based Test) sebagai bagian penting dari proses belajar mengajar.
Dari SD di Cisolok, SMP di Cikembar, hingga SMK di pusat kota Sukabumi, semangat digitalisasi pendidikan terus tumbuh, bahkan di tengah keterbatasan infrastruktur.
Sistem Ujian Online di Sukabumi: Solusi Cerdas di Daerah yang Luas dan Dinamis
Dengan luas wilayah dan kondisi geografis yang beragam, sistem ujian online menjadi solusi ideal bagi sekolah di Sukabumi. Guru dapat menyusun soal dalam bentuk digital yang bisa diakses siswa dari rumah atau ruang kelas komputer. SMPN 3 Sukaraja dan SMAN 2 Kota Sukabumi telah rutin menggunakan Google Forms dan Exam.net untuk ulangan serta penilaian akhir semester.
Menariknya, beberapa SD di kawasan pegunungan memanfaatkan uji coba ujian online dengan jadwal bergilir, memanfaatkan laptop sekolah dan koneksi internet desa. Meski sederhana, hasilnya luar biasa: siswa lebih antusias, guru lebih hemat waktu koreksi, dan orang tua bisa ikut memantau hasil belajar.
Penggunaan LMS di Sekolah Sukabumi: Ruang Belajar Digital yang Tumbuh dari Komunitas
Di Sukabumi, penggunaan LMS bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang budaya belajar yang inklusif. Sekolah-sekolah seperti SDN Benteng, SMPN 1 Cisaat, dan SMKN 1 Sukabumi telah menerapkan Google Classroom, Moodle, dan bahkan platform lokal hasil kerja sama komunitas.
Guru-guru dengan semangat luar biasa menyusun materi dalam bentuk video pembelajaran, audio narasi, dan PDF interaktif. Kelebihan LMS di Sukabumi adalah adaptasi lokal—materi dibuat sesuai dengan realitas siswa, termasuk contoh-contoh berbasis lingkungan sekitar: petani, nelayan, dan UMKM lokal.
Siswa dapat mengakses pembelajaran meski di luar jam sekolah, termasuk ketika harus membantu orang tua. Fleksibilitas inilah yang membuat LMS sangat cocok untuk Sukabumi.
CBT di Sukabumi: Ujian Digital yang Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa
CBT atau Computer Based Test kini mulai populer di banyak SMP dan SMK Sukabumi, terutama dalam pelaksanaan Ujian Sekolah dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). SMK di Palabuhanratu telah menyelenggarakan CBT yang dikembangkan secara mandiri oleh guru produktif jurusan.
Dengan CBT, siswa dapat menjawab soal dalam bentuk interaktif: dari soal multimedia, grafis teknis, hingga simulasi perakitan. Sekolah juga merasa CBT membantu menumbuhkan budaya jujur, karena soal teracak otomatis dan hasil langsung terekam dalam sistem.
Untuk sekolah dasar, beberapa telah mencoba CBT sederhana untuk kelas 5 dan 6 sebagai bentuk pengenalan dunia digital yang menyenangkan.
Gotong Royong Digital: Kunci Sukses Sekolah-Sekolah Sukabumi
Kemajuan pendidikan digital di Sukabumi tak lepas dari dukungan masyarakat dan pemerintah daerah. Di desa-desa, komite sekolah dan tokoh masyarakat membantu menggalang dana untuk membeli laptop, memperbaiki jaringan Wi-Fi sekolah, dan mendampingi anak-anak belajar daring.
Dinas Pendidikan Sukabumi juga aktif menyelenggarakan pelatihan guru digital, pelatihan LMS, serta mendukung program Sekolah Digital Berbasis Komunitas. Pendekatannya bukan serba mahal, tapi serba inovatif dan membumi.